Membangun Serta mewujudkan Tuban Sejahtera, Berkeadilan, Berbudaya, Berdaya Saing dan Berbasis Lingkungan Melalui "Mbangun Deso Noto Kutho"

Artikel

Sejarah Desa

26 Agustus 2016 15:38:09  Desa Digital  292 Kali Dibaca 


IAINUonline – Pada suatu hari Ki Kebo Loreng bersama pendereknya berada di atas bukit yang memanjang menghadap matahari. Dia mulai menata tempat dan bersemedi mencari wisik (petunjuk Hyang Widi) mohon keselamatan, keamanan dan selalu diayomi dalam pertapaannya.

Tiba-tiba riuh terdengar berbagai bunyi dan suara tanpa rupa, pekikan, teriakan bahkan juga tak jarang lolongan saling bersautan. Ternyata, para penghuni hutan dan para lelembut merasa kepanasan atas petapaan dan kehadiran Sang Tamtama ini.

Kebo Loreng pun segera membuka mata menghentikan semedinya. Selang beberapa saat, salah satu pengikutnya bertanya ;

“Apa yang harus kita lakukan Raden..?”

Dia menjawab ;

“Kita tetap babat alas, tapi hati-hati dan selalu waspada, pesannya,”.

Keesokan harinya persiapan alat, juga kesiapan tekat sudah siap dan sudah bulat. Mulailah babat, menebang alas hingga hari petang, beberapa puluh pohonpun sudah roboh terpotong, berserakan. Tiada terduga entah dari mana datangnya, terdengar auman singa yang sangat keras hingga suasana terasa sangat mencekam. Langsung saja Sang Tamtama dengan keras pula bersuara menantang;

“ Hai …. Siapa kamu … tampakkan wujudmu … ini aku utusan dari Tuban… Hadapi Aku….!”. Semua penderek berdegap jantung dan merangkak saling merapat, ketika tampak seekor singa yang sangat besar dan diiringi berbagai wujud rupa menyeramkan.

Dia berkata; “Kalahkan aku… jika kamu mau berhasil … (Berjaya)”.

Tak menunggu lama Sang Tamtama gagah nan sakti itupun melompat dan menyerang si singa yang menantang. Pergulatan,  perkelahian pun tak terelakkan, dan tak butuh waktu lama, Kebo Loreng pun dapat merobohkan singa itu dan menginjak leher dengan kaki kanannya.

Si Singa pun menyerah pasrah, sambil merintih berjanji akan membantu jika perlu, juga berpesan ;

“Gantilah Namamu Menjadi Namaku Niscaya Kamu akan Berjaya Menuntaskan Tugasmu Raden…”

Dengan disaksikan singa dan pendereknya serta pengikut Sang Tamtama, akhirnya sejak hari ini, Kebo Loreng berganti nama menjadi Raden Singa Jaya. Singkat cerita, setelah hutan di bawah gunung tuntas terbabat, berdiri tegap Sang Senopati memandang keselatan, ada terkata dalam hatinya;

Gunung memanjang di hadapanku seperti dandang atau  wadah untuk tempat barang macam makanan dalam serah-sarahan, hingga saat ini sebutan Gunung Dondang melekat dalam sebutan.

Di Desa Belikanget Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban terdapat sebuah sumber mata air, yang konon ditemukan oleh seorang Raden utusan dari Tuban yang bernama “Raden Singa Jaya ini.  Di atas gunung yang bernama Dondang, Raden Singa Jaya bersemedi mencari wisik agar ditunjukkan di mana tempat yang harus digali untuk mencari sumber air bersih yang dapat digunakan dalam jumlah yang besar untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan untuk pengairan sawah para petani.

Dalam semedi nya dia diberikan petunjuk agar berjalan ke arah matahari terbenam, di sebelah barat Gunung Dondang, maka berjalanlah dan tibalah sang Raden di tempat yang telah ditunjukkan.

Atas perintah tersebut, pencarianpun dilakukan di seputar tempat yang di tuju. Tak lama kemudian terdengar teriakan dari para penderek penggali sumur, maka bergegaslah sang Raden mendatangi mereka.

Alangkah terkejutnya, ternyata air yang keluar dari galian tersebut berbau kapur dan terasa panas. Terdengar beberapa kali teriakan sang penggali yang berkata ;

“Air ini berbau kapur dan panas,”.

Setiap berganti tempat yang digali yang di temukan pun sama yakni air yang berbau kapur dan terasa panas. Karena merasa pasrah dengan apa yang ditemukan yang selalu seperti itu, maka sang kesatria utusan tersebut mengajak para pendekar pengikutnya untuk beristirahat menuju ke selatan di lereng barat Gunung Dondang.

“Beristirahatlah kalian, aku akan bertapa memohon kepada Hyang Agung…” katanya lirih.

Di dalam semedinya, anugrah dewata diturunkan, di sekitar tempat duduk keluarlah butiran-butiran air dari perut bumi, celah bebatuan, akar-akar pepohonan. Air yang keluar itu begitu segar dan bersih.

Hawa dingin akhirnya membangunkan sang Raden dari semedinya. Rasa suka dan gembira serta sorak dari sang pendereknya menambah hati beliau begitu senang dengan anugrah yang telah diterimanya. Dengan tersenyum sang Raden pun berdiri dan berkata;

“Di tempatku berdiri ini akan kuberi nama “trate” (mencari sumber seperti anak kecil, belajar jalan jejer-jejer, trantan-trantan, nibo nangi). Trate juga dapat diartikan sebagai sumber kehidupan atau air kehidupan.

Setelah itu, para warga berdatangan dan menetap tak jauh dari sumber mata air itu, dan terbentuklah komunitas masyarakat yang kemudian menjadi sebuah desa yang bernama Belikanget.

Demikian sedikit cuplikan cerita asal usul munculnya Desa Belikanget di Kecamatan Tambakboyo yang ditempati sebagai tempat KKN selama satu bulan. (*)

 

Penulis : Kelompok KKN 05 IAINU Tuban

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Aparatur Desa

Back Next

 Statistik

 Arsip Artikel

29 Juli 2013 | 548 Kali
Kontak Kami
29 Juli 2013 | 307 Kali
Profil Desa
26 Agustus 2016 | 292 Kali
Sejarah Desa
29 Juli 2013 | 250 Kali
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa
20 Desember 2022 | 242 Kali
Desa Digital
24 Agustus 2016 | 233 Kali
Pemerintah Desa
07 November 2014 | 218 Kali
Pemerintahan Desa
30 April 2014 | 129 Kali
Kelompok Tani
29 Juli 2013 | 217 Kali
Badan Permusyawaratan Desa
07 November 2014 | 218 Kali
Pemerintahan Desa
30 April 2014 | 209 Kali
Karang Taruna
30 April 2014 | 156 Kali
LKMD
20 April 2014 | 118 Kali
Undang Undang
30 April 2014 | 120 Kali
LinMas

 Agenda

 Sinergi Program

 Komentar

 Peta Wilayah Desa

 Peta Lokasi Kantor


Alamat : Jl. Sendang Nganget No. 02 Belikanget
Desa : Belikanget
Kecamatan : Tambakboyo
Kabupaten : Tuban
Kodepos : 62353
Telepon : 0853341180165
Email : desabelikanget@gmail.com

 Media Sosial

 Statistik Pengunjung

  • Hari ini:111
    Kemarin:131
    Total Pengunjung:46.471
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:3.145.196.87
    Browser:Tidak ditemukan